Minggu, 08 Januari 2012

budaya politik di Indonesia

budaya politik : sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat
definisi budaya politik dari berbagai tokoh :

  1. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba : mengacu pada orientasi politik sikap terhadap sistem politik dan bagian-bagiannya yang lain serta sikap terhadap peranan kita sendiri dalam sistem tersebut.
  2. Kay Lawson : terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh nilai-nilai politik, yang terdapat di seluruh bangsa.
  3. Alan R. Ball : suatu sususnan yang terdiri dari sikap,kepercayaan,emosi,dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik
  4. Austin Ranney : seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama, sebuah pola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik.
  5. Rusadi Sumintapura : pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik
  6. Marbun : pandangan politik yang mempengaruhi sikap,orientasi, dan pilihan politik seseorang. lebih mengutamakan dimensi psikologis dari suatu sistem politik yaitu sikap, sistem kepercayaan, simbol yang dimiliki individu dan yang dilaksanakan dalam masyarakat.
pengertian dan istilah budaya politik lebih mengacu pada orientasi masyarakat tehadap sistem politik tertentu. sehingga budaya politik dapat dikatakan merupakan sifat atau karakter berpolitik yang berkembang dalam masyarakat dengan seperangkat objek dan proses sosial yang bersifat khusus.
klasifikasi objek-objek politik menurut Gabriel A. Almonda dan Sidney Verba berdasarkan rumusan Parson dan Shils bahwa budaya politik mengandung komponen :
  1. Orientasi Kognitif : pengetahuan dan kesadaran terhadap objek-objek politik atau berkaitan dengan apa yang dipercaya oleh warga negara berkaitan dengan yang terjadi di dunia politik.
  2. Orientasi Afektif : perasaan dan emosi tentang objek politik atau sistem politik
  3. Orientasi Evaluatif :  pemahaman yang lebih tinggi tentang sistem politik.mencakup keputusan dan dan pendapat tentang objek-objek politik yang melibatkan standar nilai dan kriteria dengan informasi dan perasaan.
berdasarkan orientasi tersebut, Almond dan Verba mengidentifikasikan tiga objek yang dituju dalam orientasi politik yaitu :
  1. peran atau struktur dari sebuah lembaga politik
  2. para pemegang jabatan atau pelaku dari sebuah institusi negara
  3. kebijakan, keputusanm dan penguatan keputusak yang dibuat oleh para aktor di dalam negara 
Ciri-ciri budaya politik :
  1. menyangkut masalah legitimasi
  2. pengaturan kekuasaan
  3. proses pembuatan kebijakan pemerintah
  4. kegiatan partai-partai politik
  5. perilaku aparat negara
  6. gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah
  7. kegiatan politik juga memasuki dunia keagamaan, kegiatan ekonomi dan sosial, kehidupan pribadi dan sosial secara luar.
  8. Budaya politik menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat.
Wujud budaya politik :
  1. sistem politik,peraturan-peraturan hukum, ide atau gagasan, norma-norma, nilai-nilai yang bersifat abstrak
  2. aktivitas atau tindakan berpola dari masyarakat dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik
  3. benda-benda atau alat-alat yang diciptakan dan dipergunakan untuk mendukung sistem dan aktivitas politik
Tipe budaya politik
1. Budaya politik parokial (contohnya : pedesaan, suku-suku pedalaman)
  • wilayah atau lingkupnya kecil 
  • berkembang di masyarakat dengan spesialisasinya sangat kecil
  • pemimpinnya memimpin di segala bidang
  • masyarakatnya tidak menaruh minat dalam objek-objek politik
2. Budaya politik subjek atau kaula (contohnya : DIY yang diperintah oleh sultan)
  • anggotanya memiliki minat,perhatian, dan kesadaran terhadap sistem secara keseluruhan namun sangat patuh terhadap pemerintahnya.
  • masyarakatnya pasif
  • bila masyarakatnya tidak menyukai sistem politik yang berlaku, masyarakat tidak akan mengungkapkannya atau berdemo.
3. Budaya politik Partisipan
  • masyarakatnya aktif
  • masyarakat tidak begitu saya menerima keputusan pemerintah
  • masyarakat memili kompetensi politik yang tinggi
  • masyarakat memiliki kesadaran terhadap sistem politik
bentuk-bentuk budaya politik tersebut bersifat tidak homogen(hanya terikat pada salah satu klasifikasinya saya)
Budaya politik campuran :
  • the parochial-subject culture (budaya politk subjek-parokial)
  • the subject-partisipant culture (budaya politik subjek-parokial)
  • the parochial-partisipant culture (budaya politik parokial-partisipant)
  • civic culture (gabungan karakteristi tipe-tipe kebudayaan politik yang murni)

salah satu kecenderungan dalam perpolitikan Indonesia adalah kecenderungan akan timbul budaya politik neo-patrimonialistik(negara memiliki atribut yang bersifat modern dan rasionalistik seperti birokrasi)

Sosialisasi politik : bagian dari proses sosialisasi yang khusus membentuk nilai-nilai politik
pengertian sosialisasi politik menurut para ahli :
  1. Gabrilel A. Almond : menunjuk pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk dan juga merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.
  2. Irvin L. Child : segenap proses di mana individu yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.
  3. Richard E. Dawson : suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai, pandangan-pandangan politik dari orang tua,guru,dan sarana-sarana sosialisasi lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa.
Metode Sosialisai Politik 
  • pendidikan politik : suatu proses dialog sehingga masyarakat memperoleh nilai,norma, dan simbol politik. biasa digunakan di negara demokrasi
  • proses indoktrinasi politik : proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik. biasanya digunakan oleh negara fasis dan komunis.
Sarana dan Proses sosialisasi politik :
  1. keluarga
  2. sekolah 
  3. kelompok pergaulan
  4. tempat bekerja
  5. media massa
  6. partai politik
Peranan sekolah dalam sosialisasi politik :
  • memegang peran penting dalam pembentukan sikap-sikap terhadap aturan permainan politik
  • mempertebal kesetiaan terhadap sistem politik dan memberikan simbol-simbol umum untuk menunjukkan tanggapan yang ekspresif terhadap sistem ini
  • pengajaran sejarah nasional yang berfungsi memperkuat kesetiaan terhadap sistem politik
  • memberi pengetahuan terhadap kaum muda tentang dunia politik dan peranan mereka di dalamnya
  • memberikan pandangan yang lebih konkrit tentang lembaga-lembaga politik dan hubungan-hubungan politik.
  • merupakan saluran pewarisan nilai-nilai dan sikap-sikap masyarakatnya.
Fungsi partai politik sebagai sarana sosialisasi politik
  • pendidikan politik bagi anggotanya dan masyarakat luas agar sadar akan hak dan kewajiban dalam kehidupan masyarakat yang berbangsa dan bernegara
  • penciptaan iklim yang kondusif dan program konkrit serta sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa untuk menyejahterakan masyarakat
  • penyerap,penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat secara konstitisional dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara
  • partisipasi politik warga negara
  • rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan gender.
partisipasi politik : kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, seperti memilih pimpinan negara atau upaya-upaya mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Pengertian partisipasi politik dari beberapa tokoh
  1. Kevin R. Hardwick : partisipasi politik memberikan perhatian pada cara warga negara berinteraksi dengan pemerintah, warga negara berupaya untuk menyampaikan kepentingannya terhadap pejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingan-kepentingan tersebut
  2. Michael Rush dan Philiph Althoft : keterlibatan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di daerah sistem politik
  3. Miriam Budiardjo : kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik dengan jalan memilih pimpinan negara.
  4. Ramlan Surbakti : keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan menyangkut atau mempengaruhi hidupnya. Ataupun keikutsertaan warga negara biasa(yang tidak mempunya kewenangan) dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik
Penyebab timbulnya partisipasi politik
  • modernisasi dalam segala bidang kehidupan yang menyebabkan orang semakin banyak tuntutan untuk ikut dalam kekuasaan politik
  • perubahan struktur kelas sosial
  • pengaruh kaum intelektual dan komunikasi massa modern
  • konflik antarkelompok pemimpin politik
  • keterlibatan pemerintah yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan budaya
 Faktor yang mempengaruhi keaktifan seseorang dalam pastisipasi politik :
  • pendidikan tinggi
  • keanggotaan dalam partai politik
  • rekrutmen elite politik dan beberapa banyak partisipasi dalam proses politik
  • budaya politik partisipan

1 komentar:

Ekonomi Politik mengatakan...

Partisipasi politik terkait dengan kinerja mesin politik. Semakin baik mesin politik menyalurkan aspirasi konstituen, semakin sehat demokrasi, partisipasi politik juga meningkat.

Posting Komentar